Perkembangan Sistem Akuntansi di
Indonesia
SAK yang dikonvergensikan dengan
IFRSs ini diterapkan pada entitas-entitas yang memiliki fungsi fidusia
(memegang kepentingan orang banyak) atau disebut juga dengan berakuntabilitas
publik. Contoh entitas yang memiliki fungsi fidusia adalah entitas perbankan,
BUMN, dan entitas yang menjual saham di pasar modal. Komponen utama dari SAK
adalah Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang diadopsi dari
International Accounting Standard (IAS) dan International Financial Reporting
Standard (IFRS), dan Intepretasi atas Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang
diadopsi dari SIC (Standard Intepretation Committee) dan IFRIC (International
Financial Reporting Intepretation Committee). Hal ini berarti bahwa IFRSs
terdiri dari IAS, IFRS, SIC, dan IFRIC. Perbedaannya, IAS dibuat oleh
International Accounting Standards Committee (IASC) organisasi pendahulu IASB
yang berdiri pada tahun 1973. IASC ini kemudian direstrukturisasi menjadi IASB
pada tahun 1999. Pada tahun 2001, IASC menjadi foundation (IASCF) yang
mendanai IASB. Sejak saat itu, IASB meneruskan tugas dari IASC. Untuk
membedakan produk buatan IASC dan IASB, standar-standar yang selanjutnya dibuat
oleh IASB dinamai dengan IFRS. SIC dibuat oleh Standards Intepretation
Committee, suatu komite khusus yang berfungsi membuat intepretasi dari IAS yang
principle based. Intepretasi ini sifatnya menjelaskan lebih lanjut
mengenai hal-hal yang lebih detail. IFRIC dibuat oleh International Financial
Reporting Intepretation Committee, suatu komite khusus yang berfungsi membuat
intepretasi dari IFRS.
Entitas yang tidak memiliki
fungsi fidusia atau entitas yang memiliki fungsi fidusia namun diijinkan
regulatornya (sebagai contoh adalah BPR), menggunakan SAK ETAP (Standar
Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik). Hal ini berdasarkan
pertimbangan biaya manfaat dalam penyajian laporan keuangan, yang mana biaya
penyajian laporan keuangan jangan sampai terlalu besar sehingga tidak sesuai
dengan manfaatnya. Untuk entitas tanpa akuntabilitas publik, kebanyakan manfaat
laporan keuangan adalah untuk pemilik. Dalam hal ini, penerapan persyaratan SAK
(yang konvergen dengan IFRSs) untuk entitas tanpa akuntabilitas publik akan
menghabiskan banyak biaya yang tidak akan sebanding dengan manfaatnya. Seperti
misalnya pengukuran dengan nilai wajar, atau persyaratan pengungkapan informasi
yang cukup banyak. Pengaturan dalam SAK ETAP berdasarkan pada prinsip pervasif.
Dalam prinsip ini, Kerangka Dasar Penyajian dan Pelaporan Keuangan (KDPPLK)
yang dalam SAK bukan merupakan bagian dari standar, dijadikan bagian dari
standar ETAP yang memiliki kekuatan mengatur. Selain itu, SAK ETAP masih
menggunakan konsep biaya historis (historical cost). Contoh entitas
tanpa akuntabilitas publik adalah UMKM dan perusahaan privat.
Selain
entitas bisnis terdapat juga entitas non-bisnis yang melakukan kegiatan tanpa
berorientasi laba. Entitas non-bisnis ini biasa juga disebut sebagai entitas
sektor publik (public sector entity) yang terbagi menjadi pemerintahan
dan organsiasi non pemerintahan (non governmental organisation).
Secara internasional, akuntansi untuk entitas sektor publik diatur oleh
International Public Sector Accounting Standards Board (IPSASB) dengan
produknya yang disebut dengan IPSAS. IPSAS ini diterapkan untuk entitas sektor
publik seperti misalnya pemerintahan, lembaga sosial kemasyarakatan, yayasan,
dan partai politik. Di Indonesia, pengaturan untuk sektor publik dipisahkan.
Entitas pemerintahan menggunakan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang
disusun oleh komite standar akuntansi pemerintahan, sedangkan entitas nirlaba
menggunakan PSAK 45: Pelaproan Keuangan Organisasi Nirlaba. Sementara ini PSAK
45 masih menjadi bagian SAK. Di masa depan, PSAK 45 ini akan dipisahkan menjadi
standar akuntansi tersendiri mengingat perbedaan tujuan entitas, tujuan
pelaporan, dan rerangka konseptual.
Sistem
Akuntansi di Negara Perancis
Perancis merupakan pendukung utama penyeragaman akuntansi
nasional di dunia. Kementrian Ekonomi Nasional menyetujui Plan Comptale General
( kode akuntansi nasional ) resmi yang pertama pada bulan September 1947. Pada
Tahun 1986, renana tersebut diperluas untuk melaksanakan ketentuan dalam
Direktif Ketujuh UE terhadap laporan keuangan konsolidasi dan revisi lebih
lanjut pada tahun 1999. Plan Comptable General berisi :
- tujuan dan prinsip akuntansi seta pelaporan keuangan
- definisi aktiva, kewajiban, ekuitas pemegang saham, pendapatan dan beban
- atauran pengakuan dan penilaian
- daftar akun standar, ketentuan mengenai penggunaannya, dan ketentuan tata buku lainnya
- contoh laporan keuangan dan aturan penyajiannya2
Ciri khusus akuntansi di Perancis
adalah terdapatnya dikotomi antara laporan keuangan perusahaan secara
tersendiri dengan laporan keuangan kelompok usaha yang dikonsolidasikan.
Meskipun akun-akun perusahaan secara tersendiri harus memenuhi ketentuan
pelaporan wajib, hukum memperbolehkan perusahaan Perancis untuk mengikuti
Standar Pelaporan Keuangan internasional.
Regulasi dan Penegakan Aturan Akuntansi
Lima organisai utama yang terlibat
dalam proses penetapan standar di Prancis adalah :
- Counseil National de la Comptabilite atac CNC (Badan Akuntansi Nasional)
- Comite de la Reglemetation Comptable or CRC (Komite Regulasi Akntansi)
- Autorite des Marches Financiers or AMF (Otoritas Pasar Keuangan)
- Ordre des Experts-Comtable or OEC (Ikatan Akuntansi Publik )
- Compagnie Nationale des Commisaires aix Comptes or CNCC (Ikatan Auditor Kepatuhan Nasional)
Di Perancis profesi akuntansi dan auditing sejak dahulu
telah terpisah. Akuntan dan auditor Perancis diwakili oleh kedua lembaga, yaitu
OEC dan CNCC, meski terdapat sejumlah orang yang menjadi anggota keduannya.
Sesungguhnya, 80% akuntan dengan kualifikasi di Perancis memiliki kedua
klasifiksi tersebut. Dua lembaga profesional memiliki hubungan dekat dan
bekerja sama untuk kepentingan bersama. Kedua terlibat dalam pengembangan
standar akuntansi melalui CNC dan CRC dan keduannya mewakili Perancis di IASB
Pelaporan Keuangan
Perusahaan Prancis harus melaporkan
berikut ini :
- Neraca
- Laporan laba rugi
- Catatan atas laporan keuangan
- Laporan direktur
- Laporan auditor
Laporan keuangan seluruh perusahaan perseroaan dan
perusahaan dengan kewajiban terbatas lainnya yang melebihi ukuran tertentu
harus diaudit. Perusahaan besar juga harus menyiapka dokumen yang terkait
dengan pencegahan kepailitan perusahaan dan laporan sosial, yang keduanya hanya
terdapat di Perancis.
Ciri utama pelaporan di Perancis adalah ketentuan
mengenai pengungkapan catatan kaki yang ekstensif dan detail yang meliputi
hal-hal berikut :
- Penjelasan mengenai aturan pengukuran yang diberlakukan
- Perlakuan akuntansi untuk pos-pos dalam mata uang asing
- Laporan perubahan aktiva tetap dan depresiasi
- Detail provisi
- Detail revaluasi yang dilakukan
- Analisis piutang dan utang sesuai masa jatuh tempo
- Daftar anak perusahaan dan kepemilikan saham
- Jumlah komitmen pensiun dan imbalan pasca kerja lainnya
- Detail pengaruh pajak terhadap laporan keuangan
- Rata-rata jumlah karyawan sesuai golongan
- Analisis pendapatan menurut aktivitas dan geografis
Pengukuran akuntansi
Akuntansi di Perancis memiliki
karakteristik ganda : Perusahaan secara tersendiri harus mematuhi paraturan
yang tetap, sedangkan kelompok usaha konsolidasi memiliki fleksibilitas lebih
besar. Akuntansi untuk perusahaan secara individual merupakan dasar hukum untuk
membagikan dividen dan menghitung pendapatan kena pajak.
Metode
pembelian (purchase method) umumnya digunakan untuk mencatat penggabungan
usaha, namum metode penyatuan kepemilikan (pooling method) dapat digunakan
dalam beberapa kondisi. Muhibah (goodwill) umumnya dikapitalisasi dan
diamortisasi terhadap laba, namun tidak ditentukan berapa lama periode
amortisasi yang maksimum. Goodwill tidak perlu diuji untuk penurunan nilai .
Konsolidasi proporsional digunakan untuk usaha patungan dan metode ekuitas
digunakan untuk mencatat investasi pada perusahaan yang tidak dikonsolidasikan,
yang dapat dipengaruhi secara signifikan. Praktik translasi mata uang asing
sama dengan IAS 21. Aktiva dan kewajiban anak perusahan yang berdiri sendiri
ditranslasikan dengan menggunakam metode kurs penutupan (akhir tahun) dan
perbedaan translasi dimasukan ke dalam ekuitas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar